Selamat Datang & Terima Kasih Telah Berkunjung

Sabtu, 28 September 2013

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akutansi (SIA)

1. Pengertian dan Ruang Lingkup SIA
Sistem Informasi Akutansi Adalah Sekumpulan Sumber Daya Yang diAtur untuk merubah data transaksi Keuangan menjadi Informasi Keuangan (SIA). Produktifitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan sistem akutansi yang baik.
Masalah yang dihadapi beberapa PDAM saat ini belum adanya Aplikasiterintergasi yang meliputi sistem, pencatatan piutang, persediaan , Aktiva tetap dan akutansi. Biling sistem dan pencataan piutang yang ada pada beberapa PDAM hanya berupa rekaman data tagihan pelanggan dalam bentuk file data saja (back end) dan aplikasi yang ada sebagian besar masih berbasis DOC sehingga pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama. Beberapa PDAM lainnya memang sudah ada memiliki sistem informasi akutansi namun aplikasi tersebut saat ini belum terhubung dengan sub sistem lainnya semisal billing, inventory dan fixed asset.

2. Ruang lingkup SIA
a. Ruang lingkup implementasi Akutansi sikompak pasa bagian akutasi/ pembukuan meliputi pemcataan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjumlahan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan(general ladger system).
b. Ruang lingkup sistem informasi aktiva tetap dan persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap.
c.Ruang lingkup inplementasi biling sistem yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa subsistem antara lain sub sistem penyambungan baru, sub sistem administrasi rekening, sub sitem pelayanan pelanggan(costumer servis) dan sub sistem penagihan dan penerimaan kas. 

3. Peranan SIA Dalam Rantai Nilai
Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tersebut membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain).
Rantai nilai organisasi terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai kepada para pelanggannya, yaitu:

1. Inbound logistics
terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Operasi (operations)
adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3. Outbond logistics
adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan.
4. Pemasaran dan penjualan
mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi.
5. Pelayanan (service)
memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan.
Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif. Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1. Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
2. Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
3. Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh: penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan Website, dan desain produk.
4. Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas utama.

4. Siklus Pencatatan Akutansi
Pengertian Siklus Pencataan Akutansi 
Akutansi Pada Dasarnya Terdiri Dari  tiga proses Aktiasi yaitu Mengidentifikasi, Mencatat dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusaan. Proses pertama adalah identifikasi yaitu aktifitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan ekonomi. Proses Kedua Adalah Pencatatan, Yaitu semua kejadian ekonomi tersrbut dicatat untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga adalah komunikasi  yaitu informasi yang telah didapat ini dikomunikasikan melalui persiapan dan distribusi dari laporan akutansi, yang paling umum disebut dengan laporan keuangan.
Siklus Akutansi Dapat Dibagi Menjadi Beberapa tahapan:
1.Analisis Transaksi
2.jurnal
3.Posting jurnal kebuku besar
4.Neraca Saldo
5.jurnal Penyesuaian
6.Neraca lajur
7.Jurnal Penutup
8.Penyusunan Laporan Keuangan
9.Neraca Saldo Setelah Penutupan
10.Jurnal Balik

5.Siklus Pemrosesan Transaksi
a. Siklus Pendapatan
Siklus Pendapatan adalah rangkaina aktifitas bisnis dan kegiatan peprosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan barang tersebut.
b. Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operational pemprosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan Siklus ini adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan,perlengkapan dan berbagai layanan yang dibutuhkan sebuah organisasi.
c.Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktifitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang terkait yang terus terjadi dan berkaitan dengan dengan pembuatan produk.
d. Siklus Keuangan
4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar